Sabtu, 13 Agustus 2016

Lounching Logo Piala Soeratin U-17 Zona Kaltim - Balikpapan

Logo Piala Soeratin U-17 Zona Kaltim - Balikpapan
Ketua Panitia Piala Soeratin U-17 Zona Kaltim - Balikpapan, Zainuddin

 

 

Rabu, 10 Agustus 2016

Asal-usul Sepakbola

 
 
 
Pengertian Sepak Bola - Permain sepak bola merupakan cabang olahraga dengan banyak pencinta di dunia bahkan di negeri ini, mungkin Anda salah satunya. Namun, apakah Anda tahu sejarah sepak bola dunia? Nah, pada postingan kali ini akan membahas pengertian permainan sepak bola, sejarah permainan sepak bola, peraturan peraturan permainan sepak bola, serta taktik-taktik dalam permainan sepak bola.

Sejarah Perkembangan Sepak Bola Dunia | Siapa yang menciptakan sepak bola?


Sejarah Sepak Bola Setiap olahraga memiliki sejarah dan tokoh penemunya. Seperti James Naismith, penemu permainan bola basket atau William G. Morgan pencipta permainan bola voli. Namun, tidak satupun sejarawan yang dapat menarik kesimpulan sejarah sepak bola dunia, yang saat ini menjadi cabang olahraga favorit bagi banyak kalangan.

Banyak sejarawan yang telah mencoba melacak individu yang memulai sejarah sepakbola,  akan tetapi asal-usul yang sangat lampau, sejarah sepak bola telah menjadi misteri. Namun, penelitian-penelitian oleh para sejarawan tersebut bukan tanpa hasil, melainkan ada beberapa catatan sejarah sepak bola (football) atau soccer yang bisa dipelajari hingga saat ini.

Walaupun penelitian yang dilakukan sejarawan tidak mendapatkan kesimpulan penemu sepak bola, tetapi Sejarawan berhasil menelusuri budaya yang pertama kali memainkan permainan serupa permainan sepak bola. Untuk melihat lebih jelas bagaimana sepak bola dimulai, penjelasan asal-usulnya akan dibagi menjadi dua periode. Pertama, periode kuno, yaitu sekitar 4.500 tahun yang lalu (A); Kedua, periode modern, merupakan cikal-bakal dari sepak bola yang populer saat ini (B). Mari disimak sejarah sepak bola berikut.

A. Sejarah Sepak Bola Kuno


Artefak bersejarah dan dalam catatan sejarah peradaban manusia, menjelaskan bahwa sepak bola telah dimainkan di Mesir Kuno, Cina Kuno, dan Roma sekitar ribuan tahun yang lalu. Pada masa ini, permainan sepak bola bertahan hingga bertahun-tahun dan kemudian berkembang hingga berabad-abad lamanya. Berikut penjelasan sejarah sepak bola kuno ini:

Sejarah Sepak Bola di Mesir Kuno


Benda bulat mirip bola yang terbuat dari linen, telah ditemukan di sekitaran makam-makam Mesir Kuno yang berusia sekitar 2.500 SM. Setelah dilakukan penelitian terhadap bola temuan tersebut, para ilmuan menyimpulkan bahwa, beberapa bola ini terbuat dari usus binatang serta kulit yang bertujuan untuk meningkatkan daya pantul bola tersebut ketika digunakan.

Selain bukti penemuan bola tersebut, ditemukan pula gambar atau lukisan yang menggambarkan permainan sepak bola. Berdasarkan gambar tersebut, sejarawan berpendapat bahwa dahulu di Mesir memainkan pertandingan sepak bola pada saat pesta kesuburan. Umumnya mereka membungkus bola mereka dengan kain berwarna cerah dan menendang bola tersebut di sekitaran tanah untuk merayakan kelimpahan hasil bumi. Dan sekitar 2.000 tahun kemudian, bentuk yang berbeda seperti pertandingan sepak bola muncul di Cina.

Sejarah Sepak Bola di Cina Kuno


Sejarah Sepak Bola Sejarah sepak bola di Cina Kuno dimulai sekitar 476 SM sampai 221 SM (Sebelum Masehi), olahraga yang disebut cuju secara populer dimainkan pada masa Dinasti Han. Cuju oleh masyarakat saat itu diterjemahkan "menendang bola dengan kaki". Masyarakat Cina Kuno, memainkannya dengan bola kulit dan menendang-nendangnya di dalam sebuah lapangan persegi panjang. Untuk mendapatkan skor, para pemain harus menendang bola sampai masuk kedalam sepotong kain yang digantung di antara dua sudut/kutub (ujung lapangan perminan).

Permainan cuju ini menjadi sangat populer, karena digunakan oleh para pemimpin militer sebagai olahraga kompetitif untuk menjaga kesehatan fisik tentara. Sebagai permainan yang makin banyak dimainkan, sehingga kerajaan mulai mengorganisir pertandingan cuju, yang mana permainan cuju harus dimainkan oleh pemain cuju profesional. Perempuan dan warga sipil turut berpartisipasi dalam turnamen ini dengan membentuk team atau club.

Sama halnya dengan pertandingan sepak bola saat ini, pemain cuju diperbolehkan untuk menyentuh bola dengan seluruh bagian dari tubuh mereka kecuali lengan dan tangan mereka. Wasit pun dihadirkan dalam turnamen ini. Kehadiran wasit dalam pertandingan untuk memastikan bahwa seluruh pemain mengikuti aturan yang berlaku.

Tidak seperti sepak bola di zaman modern, jumlah pemain yang dapat bermain cuju bersifat fleksibel, alias tidak ditentukan jumlahnya. Jumlah pemain dalam satu tim umumnya berkisar dari dua sampai 10 orang, sementara dalam pertandingan-pertandingan yang disponsori oleh istana, jumlahnya bisa berubah, sekitar 12 sampai 16 orang.

Menariknya, tidak semua pertandingan cuju dimenangkan berdasarkan gol. Dalam beberapa turnamen, kemenangan diputuskan oleh nilai yang diberikan kepada pemain sesuai dengan bagaimana mereka memainkan permainan ini. Misalnya, pemain yang menggiring bola terlalu pendek atau yang menendang bola di luar batas-batas bidang permainan, akan dihukum dengan pemotongan poin. Tim dengan potongan poin terkecil adalah pemenangnya.

Kemudian sekitar pertengahan abad ke-17, cuju mulai menurun popularitasnya. Sedangkan di periode yang sama saat Cina bermain cuju dengan wasit memimpin pertandingan mereka, orang-orang Romawi Kuno sedang menikmati versi lain dari permainan sepak bola.

Sejarah Sepak Bola di Romawi Kuno


Sejarah sepak bola di Roma kuno tidak memiliki aturan, strategi, atau taktik. Perminan ini dimainkan oleh 54 orang (27 orang dari setiap tim) yang hanya bertujuan untuk memasukan bola ke gawang tim lawan. Permainan ini menjadi sangat populer, sehingga permainan ini termasuk dalam Olimpiade di masa awal. Dan yang tidak bisa dihindarkan adalah, banyak dari para pemain yang pulang ke rumah dengan cedera selama pertandingan itu.

Selain dimainkan di lapangan, sepak bola juga ada yang memainkannya di jalanan. Orator Romawi Cicero, mencatat bahwa sebagian besar dimainkan oleh anak-anak muda. Anak-anak ini berjalan di sekitaran kota, dan memainkan bola dengan menendang-nendang bola di tanah.

Cicero juga menulis tentang sebuah insiden kecerobohan pemain yang menyebabkan kematian. Pristiwa itu terjadi karena anak-anak tersebut tidak sengaja menendang bola ke arah tukang cukur yang sedang mencukur pelanggannya. Tukang cukur kehilangan kendali, kemudian pisau yang dipengnya menusuk tenggorokan pelanggan.

Sejarah Sepak Bola Selama Abad Pertengahan

Dapat dikatakan bahwa orang-orang Inggris pada umumnya merupakan orang-orang yang terus menghidupi tradisi sepak bola selama Abad Pertengahan. Dan yang sangat populer isu olahraga di pertengahan abad ke-14, Inggris disebut sebagai mafia sepak bola.
Sejarah Sepak Bola Sepak bola di Inggris saat itu, dimainkan oleh pemain dengan jumlah yang tidak terbatas. Dan aturan dalam permainan sepak bola pada saat itu belum ada yang menciptakan. Sehingga para pemain diizinkan melakukan hal-hal apapun untuk menang, sepanjang tindakan-tindakan mereka tidak mengarah ke pembunuhan. Mereka memainkan pertandingan ini di jalanan dan berubah Kota Pitches menjadi raksasa sepak bola.

Karena siapa saja dapat bergabung dalam sebuah pertandingan dan sangat sedikit aturan, sejarah sepak bola abad pertengahan sering berujung pada kerusuhan. Bermain di jalanan juga menyebabkan kesulitan pengguna jalan, dan sering kali terjadi tindakan kekerasan oleh warga dan pedagang dan para pemainnya.

Inilah yang menyababkan para penguasa terpaksa mengeluarkan dekrit melarang olahraga tersebut. Seperti Raja Edward III pada tahun 1365 mengumkan lalarang sepakbola untuk dimainkan. Begitupun halnya Raja James I dari Skotlandia mendukung pelarangan untuk memainkan sepakbola. Namun, seiring berjalannya waktu, olahraga ini telah menjadi sangat populer, sehingga larangan tersebut tidak membutanya berhenti dimainkan sama sekali. Dan pada akhir abad ke-14, permainan sepak bola telah sangat tertanam dalam budaya masyarakat Inggris Raya.

B. Sejarah Sepak Bola Modern

Dengan semakin banyaknya anak-anak di seluruh Inggris yang memainkan sepakbola, sementara telah adanya pelarangan dari kerajaan, di sekolah-sekolah, karena kurangnya aturan yang mengatur perilaku pemain sering mengakibatkan luka-luka dan kekacauan yang merusak. Maka dimulailah perumusan aturan-aturan baku permain sepak bola oleh klub, sekolah, dan universitas di pertengahan abad ke-18.

Aturan ini dibuat untuk memastikan pemain bermain dengan adil dan jujur. Aturan ini kemudian diadopsi oleh berbagai klub dan memulai untuk membentuk Asosiasi Sepak bola di awal abad ke-19. Dan aturan-aturan tersebut yang kemudian menjadi dasar dari aturan sepak bola utama yang saat ini digunakan.

Sejarah Pembentukan Asosiasi Sepak Bola

Sejarah Sepak Bola Seperti yang dijelaskan di atas, pada awal tahun 1860-an, aturan yang mengatur bermain dan melarang kekasaran di lapangan telah dibuat. Dapat dikatakan bahwa aturan yang dibuat dengan ketat, menjadikan sisi kompetitif sepak bola yang lebih sportif, dan klub dapat menciptakan permain-pemain yang berkualitas seperti yang dikenal sekarang.

Tapi ada satu masalah saat itu, yaitu setiap klub dari sebuah kota atau sekolah bermain dengan aturan mereka masing-masing. Jadi, ketika ada pertandingan antar klub yang berbeda, sering berujung dengan sengketa aturan siapa yang harus diikuti. Inilah yang kemudian masih menjadi kendala jika terjadi pertandingan antar-kota atau antar-klub berbeda.

Masalah ini akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 1863 ketika 12 klub London bertemu untuk membahas aturan umum untuk permainan sepakbola. Klub ini kemudian membentuk Asosiasi yang kemudian disebut The Football Association (FA), ya, FA yang sama dengan penyelanggara pertandingan Piala FA (FA Cup) yang populer saat ini.

Dimulai dari Inggris, tidak butuh waktu lama menyebar ke negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol, Perancis, Belanda, dan Swedia. Akhirnya, negara-negara ini berkumpul untuk membentuk badan sepak bola internasional yang akan mengawasi pertandingan antar-negara atau antar-club beda negara, maka terbentuklah FIFA (Fédération Internationale de Football Association) pada tahun 1904.

FA meningkatkan popularitas sepak bola dan membantu dalam menyebarkannya ke seluruh dunia. Sepakbola kemudian berkembang di belahan dunia dan dikenal dengan berbagai sebutan sebagai football, futbol, futebol, dan fussbol di berbagai negara, sedangkan di Amerika Serikat sepak bola dikenal dengan sebutan soccer.

Siapa yang menemukan istilah soccer?

Di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat, Indonesia, dan Korea, olahraga paling populer di dunia ini disebut sebagai soccer. Istilah soccer pertama kali digunakan di Inggris untuk membedakan antara rugby football dengan association football. Karena untuk menghindari kebingungan, siswa menyebut association football "assoccer" sementara mereka menyebut rugby football "rugger". Mereka kemudian menghilangkan huruf "a" dalam "assoccer" untuk membuatnya terdengar lebih menarik.

Di Inggris, akhirnya permainan association football (soccer) semakin poluler, sedangkan rugby football (rugger) kalah pamor. Perbedaan antara rugger dan soccer kini tidak lagi dipermasalahkan. Karena saat ini di Inggris, semua orang sudah tahu olahraga yang dimaksud ketika seseorang mengatakan "football". Oleh karena itu hingga saat ini, istilah football terjebak dalam penggunaan bahasa Inggris.

Akan tetapi di Amerika, mereka memiliki olahraga yang populer dengan lapangan hijaunya yang dikenal dengan American Football. Dan membuat masyarakat Amerika harus menggunakan istilah Soccer untuk menghindari kebingungan dengan permainan sepak bola. **berbagai sumber.

U-17








Sabtu, 30 Juli 2016

Logo Piala Soeratin U-17 Zona Kaltim 2016
Balikpaapan  5 - 16 Oktober 2016

Selasa, 26 Juli 2016

10 Pemain Sepak Bola Dengan Lari Tercepat 2016

https://www.youtube.com/watch?v=_pFlmNVgkGc

Sejarah Piala Soeratin


Soeratin  Sosrosoegondo pahlawan sepakbola Indonesia


Piala Soeratin

Piala Soeratin adalah sebuah turnamen kompetisi sepak bola di Indonesia yang diperuntukkan bagi pemain sepak bola yang berusia 18 tahun ke bawah. Pada tahun 2012 PSSI meregulasi kompetisi Piala Soeratin diperuntukkan bagi pemain sepak bola yang berusia 17 tahun ke bawah. Sebelumnya kompetisi ini disponsori oleh Indofood Sukses Makmurdan kompetisi yang disebut Liga Indofood.
Nama Soeratin diambil dari nama depan mantan ketua umum PSSI yang pertama yaitu Soeratin Sosrosoegondo untuk mengenang jasa-jasa dia dalam merintis dan membangun sepak bola Indonesia.
Sedangkan nama Indofood diambil dari nama perusahaan makanan dan minuman terkemuka Indonesia, yaitu Indofood Sukses Makmur.



Sejarah Piala Soeratin
Ir. Soeratin Sosrosoegondo (17 Desember 1898-1 Desember 1959) adalah pendiri sekaligus Ketua Umum PSSI pertama periode 1930-1940. Lahir di Yogyakarta dari kalangan terpelajar. Ayahnya R. Soesrosoegondo adalah guru di Kweekschool, menulis buku Bausastra Bahasa Jawi. Istrinya, R.A. Srie Woelan, adik kandung Dr Soetomo, pendiri Budi Utomo.

Soeratin menimba ilmu di Sekolah Teknik Tinggi di Hecklenburg, Jerman. Setelah meraih gelar insinyur sipil pada 1927, Soeratin muda kembali ke Indonesia pada 1928. Setelah itu Soeratin bekerja di perusahaan konstruksi terkemuka milik Belanda dengan gaji sekitar seribu gulden per bulan. Pada saat yang sama, Soeratin mulai merintis pendirian organisasi sepak bola Indonesia.

Pada awal 1930, Soeratin akhirnya mempunyai gagasan cemerlang, yaitu menggalang semangat nasionalisme dengan cara berbeda. Ia berpendapat bahwa kehormatan bangsa bukan cuma urusan perang senjata semata, tetapi juga bisa disalurkan melalui olahraga yang begitu digandrungi di Eropa, bernama sepak bola.

Atas dasar ide itulah, pada 19 April 1930, dibentuk Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (sekarang PSSI) sebagai realisasi konkret Sumpah Pemuda. Di saat iparnya, Dr Soetomo, mengelilingi Pulau Jawa untuk menekankan pentingnya pendidikan yang pada akhirnya menghasilkan berdirinya Budi Utomo, Soeratin juga melakukan pertemuan secara sembunyi-sembunyi dengan sejumlah tokoh sepak bola pribumi di Solo, Yogyakarta, Magelang, Jakarta, dan Bandung.

Dalam kongres pertama di Societit Hadiprojo, Yogyakarta, yang diikuti tujuh pengurus klub pribumi, di antaranya VIJ Jakarta (Voetbalbond Indonesche Jakarta), BIVB Bandung (Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond), IVBM (Indonesche Voetbalbond Magelang), MVB (Makassar Voetbal Bond), SIVB (Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond), VVB (Vorstenlandsche Voetbal Bond), dan PSIM (Yogyakarta), Soeratin ditunjuk sebagai Ketua Umum pertama PSSI. Seiring perjalanannya, ia pun terus dipilih menjadi ketua umum selama 11 kali berturut-turut hingga periode 1940.

Demi mengurus PSSI Soeratin rela keluar dari pekerjaannya di perusahaan Belanda dan mendirikan usaha sendiri. Baginya, membangun PSSI butuh konsentrasi besar. Masih banyak persoalan yang mesti dihadapi PSSI ketika itu, dari mulai isolasi yang dilakukan NIVB hingga membangun solidaritas bond-bond sepakbola bumiputera yang (kadang-kadang) masih saling bersaing satu sama lain.

Pada 1940, Soeratin pindah tugas ke kampung halamannya di Bandung dan jabatannya sebagai Ketua PSSI diambil alih oleh Artono Martosoewignyo.

Ketika Jepang ke Indonesia dan mengakibatkan pecahnya perang kemerdekaan, Soeratin mengalami kehidupan yang amat sulit. Lelaki yang aktif dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan pangkat Letnan Kolonel ini rumahnya diobrak-abrik Belanda.
Pengabdian Soeratin bagi bangsa pun masih besar di hari tuanya. Setelah kemerdekaan Ia menyanggupi permintaan Ir Djoeanda untuk memimpin Djawatan Kereta Api (DKA) pada 1949. Akan tetapi, dengan tubuh yang semakin renta, pekerjaan itu sedikit berat. Apalagi, ketika itu perjuangan fisik melawan Belanda terus terjadi. Setelah sekian lama sakit dan tidak mampu menebus obat, Soeratin meninggal dunia pada 1 Desember 1959 dalam kemiskinan. Rumahnya berukuran 4 x 6 meter di Jalan Lombok Bandung, terbuat dari gedhek (dinding bambu). Tidak ada yang ditinggalkan kecuali organisasi yang dicintainya, PSSI.


Piala Soeratin diadakan oleh PSSI sebagai penghargaan atas jasa Ir. Soeratin Sosrosoegondo (Ketua Umum PSSI yang pertama, Bapak PSSI). Karenanya, sejak pertama kali diselenggarakan, Piala Suratin diadakan setiap peringatan Hari Ulang Tahun PSSI (baca: bulan April). Sebelumnya, Ir. Soeratin sendiri diberikan penghargaan oleh PSSI dalam Kongres PSSI 1964. 

Piala Suratin edisi perdana pun digelar di Jakarta pada 13-19 April 1966. Saat itu, Persema Malang berhasil menjadi juara Piala Suratin 1966. Namun, dalam perkembangannya, karena sesuatu hal, Piala Suratin tidak digelar lagi setiap bulan April. Hal itu terjadi sejak Piala Suratin 1972. Sampai kini, jadwal pun sering berubah. Tak hanya waktu pelaksanaan, Piala Suratin pun tampak berganti umur. Sebutlah U-19, U-18, dan kini U-17. Ada kemungkinan PSSI mematok umur peserta Piala Soeratin ini untuk mengikuti aturan kelompok umur di Piala Asia Junior dan Piala Dunia Junior.


Daftar Juara Piala Suratin (1966-2012)

1966: Persema (Malang)
1967: PSMS (Medan) dan Persija (Jakarta)
1970: Persija (Jakarta)
1972: Persija (Jakarta)
1974: Persija (Jakarta)
1976: Persebaya (Surabaya) - PSP (Padang) 1-0
1978: Persiter (Ternate)
1980: PSMS (Medan) - Persiter (Ternate) 3-0
1982: Persijap (Jepara)
1984: Persikasi (Bekasi)
1985: Persikasi (Bekasi)
1987: Persiss (Sorong)
1989: Persikasi (Bekasi)
1991: Persikasi (Bekasi)
1992: PSB (Bogor)
1993: PSB (Bogor)
1994: Persikasi (Bekasi)
1995: PSB (Bogor)
1996: Persema (Malang) - Medan Jaya (Medan) 3-2
1998: Persijap (Jepara) - Persebaya (Surabaya) 2-1
2000: Persijatim (Jakarta Timur) - Persija (Jakarta) 1-0
2001: Persebaya (Surabaya) - Persedikab (Kediri)
2002: Persijap (Jepara) - PSIS (Semarang)
2003: Persib (Bandung) - PSIS (Semarang) 2-1
2004: PSIS (Semarang) - Persebaya (Surabaya)
2005: Mojokerto Putra (Mojokerto) - Persipura (Jayapura)
2006: Persib (Bandung) - Persewangi (Banyuwangi) 1-0
2007: Arema (Malang) - Persimuba (Musi Banyuasin) 2-1
2008: Persekap (Pasuruan) - Persipasi (Bekasi) 6-5 a.p
2009: Perseba (Bangkalan) - Persema (Malang) 2-1
2010: Villa 2000 (Tangerang Selatan) - PSIS (Semarang) 1-0
2012: PSDS (Deli Serdang) - Persema (Malang) 6-5 a.p (2-2)
2014: Jember United – Persis Solo 3-1


Sumber:wiki, dll.

Soeratin, Pendiri PSSI Juga Pantas Jadi Pahlawan Nasional

Ir. Soeratin Sosrosoegondo 


Akhir-akhir ini ramai diperdebatkan tentang pahlawan nasional dan penetapan beberapa nama terkenal di Indonesia, dari sejumlah nama-nama tokoh nasional yang mengemuka muncul pula wacana bahwa Pendiri PSSI Soeratin dinilai layak menjadi pahlawan sepakbola Indonesia.

Hal ini diungkapkan Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman, dikatakanya Soeratin pantas mendapatkan gelar pahlawan nasional karena berjasa secara nasional mendirikan organisasi olahraga sepakbola yang menjadi tempat bernaung banyak orang.

"Hari pahlawan di dunia sepakbola, saya menilai Pak Soeratin. Ia yang mendirikan organisasi sepakbola Indonesia yang saat ini dapat dirasakan manfaatnya oleh banyak orang," kata Djadjang,  seperti dilansir dari situs resmi klub, beberapa waktu lalu.

Djadjang pun mendorong agar Soeratin dapat dinobatkan sebagai salah satu pahlawan nasional. Ia berharap pemerintah dapat menyematkan gelar pahlawan untuk Soeratin yang saat ini masih belum mendapatkan gelar tersebut. "Saya mendorong Soeratin sebagai pahlawan sepakbola," ujarnya.

Djadjang mengaku enggan disematkan gelar pahlawan untuk dirinya khusus di lingkungan Persib. Menurutnya, pemberian gelar pahlawan Persib terlalu berlebihan, sebab ia menilai belum pantas mendapatkan hal tersebut.

"Saya belum layak jadi pahlawan Persib. Mungkin kalau disebut sebagai orang yang berjasa mendorong Persib, mungkin bisa," katanya.

Penulis: Hendra Kusuma
Editor: Hendra Kusuma

Sumber: SriwijayaPost